CIANJUR, (PRLM).- Sebagian besar produksi sampah masyarakat yang ada di pusat kota Kabupaten Cianjur masih belum bisa terangkut akibat minimnya peralatan dan sarana prasana angkutan yang dimiliki Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Cianjur. Setiap harinya diperkirakan ada sekitar 399 m3 sampah di perkotaan yang belum bisa terangkut, sehingga kebanyakan warga membuangnya ke sungai maupun memusnahkannya dengan cara dibakar.
Mengenai kondisi tersebut diakui Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Cianjur Kartika, seusai memberikan paparan dan pengarahan kepada 25 tenaga kerja sukarela, belum lama ini di Taman Kota Alun-alun Cianjur. Dia mengatakan, produksi sampah masyarakat di wilayah pusat kota tersebar di enam kelurahan dan tujuh desa Kabupaten Cianjur setiap harinya bisa mencapai 612 m3. Dari volume sebanyak itu, hanya sebagian kecil yang bisa diangkut yaitu sekitar 213 m3. Sedangkan sekitar 399 m3 lagi belum bisa terangkut, sehingga masyarakat membuangnya ke sungai atau memusnahkannya dengan cara dibakar.
"Memang saat ini tingginya volume sampah masyarakat itu tidak seimbang dengan kemampuan alat pengangkut. Sebab peralatan dan sarana angkut sampah masih relatif terbatas," katanya. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan sarana, selain mengandalkan anggaran dari APBD Kabupaten, pihaknya juga berupaya mengajukan usulan seperti gerobak, tong sampah, truk ke berbagai pihak terkait termasuk ke Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.
Dikatakan Kartika, selain memenuhi kebutuhan fasilitas dan sarana prasarana lain, pihaknya juga berupaya melakukan penataan dan pengaturan kebersihan utamanya mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan. Salah satu di antaranya mengatur waktu angkut sampah, dan membuang sampah. Malahan pihaknya mengimbau agar warga tidak buang sampah pada siang hari setelah pukul 6.00 WIB. Pihaknya mengimbau masyarakat bisa membuang sampah setelah maghrib hingga pukul 6.00 WIB.
"'Kami berharap dengan pengaturan waktu buang sampah ke malam hari, bisa memudahkan proses angkut. Artinya proses membersihkan kota pada malam hari bisa lebih mudah dan tidak mengganggu aktifitas warga," katanya. Dirinya berharap pengolahan sampah nantinya bisa ditiap desa atau kecamatan termasuk beberapa titik lainnya seperti dilaksanakan di Kota Surabaya.
Sementara mengenai kesiapan menghadapi Adipura, diakui saat ini cukup berat karena adanya regulasi baru dalam penilaian. Namun pihaknya tengah gencar melakukan berbagai upaya penataan. "Kami semua mencoba kerja keras, tahun ini bisa mendapat adipura lagi. Kami juga harap dukungan masyarakat. Sebab apa yang ingin dicapai bukan jangka pendek meraih penghargaan adipura, tetapi bisa berkelanjutan pasca-adipura ada dampak dan memotivasi warga sehingga bisa tercipta Cianjur bersih dan berbunga," jelasnya. (A-116/das)***
0 komentar:
Posting Komentar