Ini bukan resensi dari buku Berpikir dan Berjiwa Besar yang merupakan terjemahan The Magic of Thinking Big. Apa yang akan dibahas memang khas Motivasi Islami, tidak ada kaitannya dengan buku itu meski mengambil judul yang sama.
Jadi apa yang dimaksud dengan berpikir dan berjiwa besar? Ada dua istilah yang perlu kita lihat disini, yaitu berpikir besar dan yang kedua berjiwa besar.
Berpikir Besar
Apa yang dimaksud berpikir besar? Kenapa harus peduli dan apa dampaknya dalam kehidupan kita?
Berpikir adalah dasar tindakan Anda. Disadari atau tidak, Anda bertindak sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran Anda. Nah dari sinilah, jika Anda memiliki pikiran besar atau berpikir besar, maka Anda akan melakukan tindakan yang besar dan tentu saja akan mendatangkan hasil yang lebih besar pula.
Yang dimaksud dengan besar disini, bukan hanya besar dalam kuantitas saja tetapi juga besar dalam hal kualitas. Keberanian, kecerdasan, kejelian, dan kepekaan terhadap peluang adalah ciri dari kualitas berpikir seseorang. Belum disebut bertindak besar jika hanya kerja keras dengan hasil yang kecil.
Halangan dan rintangan ibarat sebuah batu yang ada di depan kita. Sementara pikiran ibarat kendaraan yang akan melalui batu tersebut. Jika kendaraan jauh lebih besar dibandingkan batu yang ada, maka kendaraan tersebut akan lebih mudah melalui batu tersebut. Namun, jika kendaraannya kecil, bahkan lebih kecil dibandingkan dengan batu yang ada di hadapannya, maka akan sulit untuk melangkah.
Itulah analogi bagaimana peran berpikir besar dalam kehidupan Anda. Seberapa besar pikiran Anda bisa dilihat dari seberapa besar keberanian Anda dalam menghadapi halangan dan rintangan yang didalamnya termasuk masalah dan resiko. Jika Anda mudah ciut menghadapinya, artinya Anda masih berpikir sempit.
Berjiwa Besar
Lalu Apa yang disebut dengan berjiwa besar? Analoginya hampir sama, hanya saja ada dalam jiwa Anda yang berkaitan dengan mental dan emosi Anda. Jika berpikir besar lebih fokus pada masalah logika dan fisik, maka berjiwa besar berkaitan dengan masalah mental dan emosi.
Takut, khawatir, merasa sesak di dada (arti kiasan), pengecut, memilih yang aman, memilih yang pasti, dan rendah diri adalah ciri dari seseorang yang masih memiliki jiwa yang sempit.
Berpikir besar sudah dibahas, berjiwa besar sudah dibahas, masih ada satu kata yang belum dibahas dari kalimat Berpikir dan Berjiwa Besar, yaitu:
Makna Kata DAN
Mana yang lebih penting? Jawabannya adalah keduanya karena sangat berkaitan dan saling tergantung. Untuk itulah saya memilih kata DAN, dalam menulis “Berpikir Dan Berjiwa Besar”, yang artinya keduanya harus ada, tidak bisa memilih salah satu saja.
Kadang, ada orang yang secara intelektual memiliki kemampuan. Memiliki potensi yang besar dalam hal ilmu dan keterampilan, namun karena jiwanya sempit, tetap saja akan terhambat. Banyak juga orang yang memiliki mental berani, tetapi dia berhenti seketika saat menghadapi rintangan yang besar karena tidak terpikirkan bagaimana cara melaluinya. Keduanya penting, keduanya perlu, makanya kita menyebutkan berpikir dan berjiwa besar, bukan berpikir atau berjiwa besar.
Agar Bisa Berpikir dan Berjiwa Besar
Bahan Yang Diperlukan Agar Berpikir dan Berjiwa Besar
Jika pikiran dan jiwa diibaratkan tubuh, supaya bisa menjadi besar maka kita harus memiliki bahan (nutrisi) yang cukup untuk membangunnya. Anda tidak akan pernah bertubuh besar jika tidak memiliki asupan giji yang cukup.
Kabar baiknya, bahan itu sudah ada tinggal mencarinya. Begitu juga potensi dalam diri Anda pun sudah memadai untuk mengolahnya, yaitu akal dan hati serta tubuh Anda yang merupakan potensi yang diberikan Allah kepada setiap manusia. Bahan itu sudah ada, maka Anda tinggal menggunakan bahan yang ada. Artinya Anda perlu ilmu agar bisa membangkitkan potensi dalam diri Anda.
Maka langkah-langkahnya agar memiliki pikiran dan berjiwa besar adalah
1. Memahami dan meyakini bahwa Anda memiliki potensi yang cukup untuk membangun pikiran dan jiwa sebesar apa pun.
2. Memiliki ilmu dan keterampilan bagaimana menggunakan pikiran untuk menghasilkan ide yang disebut dengan kreativitas.
3. Memiliki ilmu dan keterampilan untuk memanfaatkan potensi-potensi yang ada.
Dan ternyata, bisa Anda lihat bahwa ketiga langkah diatas bertumpu pada belajar atau menuntut ilmu.
Melatih Pikiran dan Jiwa
Anda tidak akan langsung berpikir dan berjiwa besar sesaat setelah membaca artikel ini. Ibaratnya sama dengan tubuh, meski Anda sudah memakan makanan protein tinggi, Anda tidak akan langsung memiliki tubuh besar dan kuat. Ya, Anda peru melatihnya.
Jika tubuh dilatih dengan beban, maka pikiran dan jiwa pun sama. Artinya Anda harus melatih diri menghadapi beban pikiran dan jiwa agar bisa berpikir dan berjiwa besar. Sama dengan melatih tubuh, Anda perlu melakukannya secara bertahap.
1. Anda bisa mulai melatih berpikir dan berjiwa besar dalam imajinasi terlebih dahulu. Melamun? Ya, sedikit mirip, tapi bukan melamun yang tidak-tidak. Bukan juga berangan-angan, namun melatih pikiran dan jiwa Anda dalam imajinasi. Lebih lengkapnya tentang teknik ini bisa Anda baca pada ebook dan audio Beautiful Mind Power.
2. Mulailah menjalani proyek, yang paling mudah ialah mulai berbisnis dengan resiko yang sedikit menantang. Kenapa harus “sedikit menantang”, karena tanpa tantangan ibarat tanpa beban. Kenapa harus sedikit? Ini adalah tahapan awal.
3. Tingkatkan tantangan Anda.
4. Terus lakukan, tidak ada akhirnya sampai akhir hayat.
Jadi, dalam prakteknya tidak ada yang disebut berpikir dan berjiwa besar sempurna. Anda akan selalu bisa meningkatkan berpikir dan berjiwa besar.
(sumber:motivasiislam)
05 Juli 2011
Berpikir dan Berjiwa Besar Dalam Praktek
Selasa, Juli 05, 2011
Tim Media
No comments
0 komentar:
Posting Komentar