Cianjur - Sejumlah elemen masyarakat mengkritisi rencana pembelian mobil dinas baru bagi Bupati/Wakil Bupati Cianjur, serta DPRD. Mereka menyesalkan pembelian mobil dinas baru, tanpa memerhatikan kebutuhan masyarakat di tingkat grass root.
Ketua Umum Jaringan Independen Aliansi Rakyat Cianjur (JidarR), Jamaluddin. Menurut Jamaluddin, pihaknya mengendus indikasi adanya rekayasa politik terkait rumor pembelian mobil dinas baru, baik eksekutif maupun legislatif.
"Yang kami soroti bukan kaitan anggarannya, tapi yang berbicara di sini adalah nurani. Indikasi adanya rekayasa politik sebagai ucapan terima kasih dari bupati dan wakil bupati terpilih dengan dalih sebagai penunjang mobilitas kinerja, memang ada," kata Jamaluddin kepada INILAH.COM, Kamis (26/5/2011) di Sekretariat JidarR, Pamoyanan, Cianjur.
Rumor pembelian mobil dinas bagi kalangan eksekutif dan legislatif disinyalir tanpa melalui proses lelang karena ada peraturan baru, menurut Jamaluddin, sudah menyakiti hati rakyat Cianjur.
"Sekali lagi yang harus digarisbawahi adalah nurani. Masa di tingkat pejabat berkendaraan mewah, tapi rakyatnya sendiri masih ada yang enggak makan. Ini sebuah ironis di tengah kemelut ekonomi yang kerap dialami rakyat banyak," tegasnya.
Sebelumnya, pascapelantikan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur terpilih, Tjetjep Muchtar Soleh-Suranto pekan lalu, saat ini mulai mencuat kabar penggantian mobil dinas bagi sejumlah pejabat di Cianjur. Tak tanggung-tanggung, harga satu unit mobil mewah keluaran pabrikan Eropa itu mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan informasi, sedikitnya ada lima unit mobil dinas yang diajukan kepada panitia lelang oleh Bagian Umum Setda Kabupaten Cianjur. Satu di antaranya sedan Nissan keluaran terbaru, satu unit jenis jip merek Toyota, dan 3 unit jenis SUV. [gin]
0 komentar:
Posting Komentar