Liputan6.com, Cianjur: Puluhan pengunjuk rasa terpaksa dilarikan ke RSUD Cianjur, Jawa Barat, Senin (2/5), setelah terlibat baku hantam dengan aparat keamanan dari Kepolisian Resor Cianjur yang berusaha membubarkan aksi mereka di depan Kantor Bupati Cianjur. Unjuk rasa damai yang digelar ratusan orang dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Cianjur ini berakhir ricuh setelah polisi berusaha membubarkan mereka.
Puluhan pengunjuk rasa yang bertahan di depan pintu masuk Pemkab Cianjur dilaporkan terluka, demikian juga dengan sejumlah ibu-ibu dalam rombongan pengunjuk rasa. Sebelumnya, beberapa orang pengunjuk rasa menyampaikan orasinya secara bergantian, menuntut agar Pemkab Cianjur mengratiskan biaya kesehatan, pendidikan, dan layanan publik lainnya.
Selang satu jam menggelar aksinya, ratusan massa dari Serikat Buruh Migran Indonesia Cianjur, merapat ke lokasi yang sama, untuk menggelar aksi, menuntut kesejahteraan buruh dan perhatian serius dari pemerintah terkait buruh migran asal Cianjur. Mendapati hal tersebut, massa SRMI merapatkan barisan dan membatasi kelompoknya dengan tali plastik. Bahkan massa SRMI meminta agar pengunjuk rasa untuk tenang dan segera pindah lokasi.
Namun, sebagian orang dari SBMI yang baru datang sempat melempari aparat yang menjaga ketat pintu masuk, dengan air mineral kemasan. Belum sempat massa SRMI beranjak dari lokasi, puluhan aparat secara membabi buta menyerang dan memukuli puluhan pengunjuk rasa dari SRMI dan menuding mereka telah melempari aparat. Lima orang pengurus SRMI dipukuli dan ditangkap.(ADO/Ant)
0 komentar:
Posting Komentar